Minggu, 03 Agustus 2008
Membangun Komunikasi Keuangan Suami-Istri
"Cinta saja tidak cukup untuk bisa menghidupi suami-istri." Mungkin itu adalah kata-kata yang sering Anda dengar sampai sekarang. Ya, cinta memang tidak cukup untuk bisa menghidupi suami-istri. Perlu banyak hal lain, salah satunya adalah uang. Tapi bila uang sudah ada, maka apakah hal itu cukup untuk menghidupi Anda berdua dan menjamin bahwa perkawinan Anda akan langgeng?
Jawabnya, tidak juga. Keberadaan uang tidak menjamin bahwa sepasang suami istri akan bisa sejahtera. Anda boleh percaya boleh tidak, yang lebih menjamin kesejahteraan keuangan antara suami dan istri, salah satunya adalah: komunikasi.
Komunikasi yang baik antara suami dan istri sudah pasti merupakan hal yang sangat penting bagi terciptanya hubungan yang langgeng. Ada banyak topik komunikasi yang terjadi pada suami-istri. Tapi salah satu topik yang paling kritis antara suami dan istri adalah komunikasi dalam bidang keuangan.
Sangat penting bagi suami dan istri untuk membangun saling pengertian yang kuat dalam hal keuangan keluarga. Saya sering menghadapi klien yang ribut dan rusak hubungannya hanya karena masalah keuangan. Dan munculnya masalah keuangan itu, salah satunya karena tidak adanya komunikasi dan saling pengertian dalam hal keuangan antara suami dan istri.
Tidak mudah sebetulnya membangun komunikasi dan saling pengertian yang kuat dalam hal keuangan antara suami dan istri. Bahkan, komunikasi itupun harus Anda bangun terus menerus sepanjang umur perkawinan Anda. Namun demikian, bila Anda berdua sebagai suami istri memiliki komunikasi yang baik dalam bidang keuangan, maka Anda berdua akan memiliki hubungan perkawinan yang kuat dan langgeng. Paling tidak, perkawinan Anda tidak akan runtuh karena masalah keuangan.
Lalu, bagaimana cara membangun komunikasi tersebut?
Utarakan kepada suami Anda apa pandangan Anda tentang uang, dan minta suami Anda melakukan hal yang sama.
Utarakan juga apa tujuan-tujuan keuangan yang ingin Anda raih kelak, dan minta suami Anda melakukan hal yang sama.
Setelah masing-masing mengetahui tujuan-tujuan keuangan pasangannya, buat prioritas tentang tujuan keuangan mana yang sebaiknya dicapai terlebih dahulu oleh Anda berdua.
Buat rencana bagaimana Anda berdua bisa sama-sama mencapai tujuan-tujuan keuangan tersebut. Yang jelas, rencana tersebut harus realistis dan bisa dijalankan bersama.
Tuliskan tindakan apa yang harus dilakukan oleh masing-masing dari Anda berdua dalam menjalankan rencana tersebut. Misalnya, Anda akan melakukan ini, suami Anda akan melakukan itu. Sehingga Anda berdua menjalankan rencana keuangan ter-sebut secara bersama.
Diskusikan bagaimana cara terbaik bagi Anda berdua dalam mengelola keuangan sehari-hari.
Tentukan siapa di antara Anda berdua yang akan membayar tagihan-tagihan dan biaya rutin setiap bulan.
Tentukan berapa jumlah pengeluaran yang bisa dilakukan oleh masing-masing dari Anda, tanpa harus bertanya terlebih dulu satu sama lain.
Tentukan investasi apa yang akan Anda berdua lakukan untuk jangka panjang.
Tentukan apakah Anda berdua akan menyatukan uang Anda dalam satu rekening, atau memisahkannya dalam rekening sendiri-sendiri.
Menabunglah bersama-sama untuk masa depan Anda berdua kelak ketika tidak lagi bekerja.
Sering-seringlah berdiskusi satu sama lain mengenai rencana yang sudah dijalankan. Evaluasi rencana tersebut paling tidak sekali setahun untuk melihat apakah Anda berdua masih memiliki tujuan keuangan yang sama, dan apakah ren-cana yang sudah dijalankan selama ini memang sudah menunjukkan kemajuan atau tidak dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Buka terus keran komunikasi Anda berdua. Sisihkan waktu secara rutin untuk membicarakan dan mengkomunikasikan masalah keuangan Anda berdua.
KHUSUS UNTUK SUAMI:
BERITAHUKAN GAJI ANDA
Apakah Anda merupakan salah satu dari suami yang enggan memberitahukan berapa jumlah gaji Anda kepada istri Anda? Bila ya, maka mungkin ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya:
Anda gengsi. Anda mungkin tidak ingin istri Anda mengetahui bahwa penghasilan Anda tidak besar.
Atau sebaliknya, Anda tidak ingin istri Anda tahu bahwa penghasilan Anda terlalu besar.
Anda menganggap bahwa masalah penghasilan adalah masalah yang sangat pribadi untuk diungkapkan, termasuk kepada istri Anda sendiri. Jadi bukan perkara besar atau kecilnya.
Memberitahukan penghasilan Anda kepada istri Anda memang bukan salah satu syarat yang harus dijalankan dalam membangun komunikasi keuangan yang baik antara suami-istri. Tapi, bila suami- istri memang menjalankan komunikasi keuangan yang baik, maka dengan sendirinya Anda akan dengan sukarela memberi tahu berapa jumlah penghasilan yang Anda dapatkan setiap bulannya.
Ada beberapa keuntungan kalau Anda mau memberitahukan gaji Anda kepada istri Anda:
Istri Anda bisa bertambah baik dalam mengatur anggaran keluarga karena dia tahu berapa batas yang bisa dia capai.
Komunikasi keuangan antar suami-istri diharapkan juga akan makin baik karena dengan memberitahukan berapa yang Anda hasilkan, ini menunjukkan bahwa Anda cukup terbuka. Keterbukaan adalah salah satu syarat terjalinnya komunikasi keuangan dengan baik antara suami-istri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar